Saat mentari berdiri melebihi segalanya, Saat aku terjerembab dalam pusaran pasir panas, Saat tak ada yang kucari, Saat itulah aku ingin berhenti. Percuma aku terus menyusuri, Pasir gersang yang tak akan menepi, Percuma aku jejaki, Saat semua orang berlari. Aku tidak pernah menyerah, Walau harus bersusah payah, Saat yang lain berkata 'sudahlah' Aku hanya bisa berpasrah. "Dimana dia? dimana?" Aku ingin menemukannya, Aku tidak menginginkan perubahan, Perubahan yang membuat semuanya sirna. Jangan kau anggap aku air hujan di Padang Safana, Aku ini serpihan berlian yang tak kau lihat, Namun berlian itu tak bisa utuh, Tanpa kau yang dulu. Aku sudah lelah, Mencoba mengajakmu kembali, Jika ini yang kau ingini, Baiklah akan ku ikuti. Mencarimu... Mencari ketulusanmu, Mencarimu... Mencari kamu yang dulu, Bagai oasis di gurun pasir.