Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Enter Twenties Will Make You Little Worried

Haloo Happy Holiday Everybody... Selamat liburann buat kalian yang liburan dan jalan-jalan gak kaya saya yang masih aja jalan di tempat *maafabaikan 😂 😂 😂 😂  Setelah sekian lama gak punya topik buat nulis di blog sekarang bisa nulis lagi, Kisah ini diangkat dari kisah beberapa orang yang sudah kehilangan masa-masa ababilnya dan mulai memiliki kepala dua, yeaaahhh twenties!!! Dan itu akan saya alami di tahun 2016 mendatang, ah tidak.    "YEAH I'M TWENTIES NOW!!! 😂" Banyak diantaranya bingung harus bersyukur atau lebih tafakur dengan umur 20 tersebut antara bersyukur 'Alhamdulillah masih dikasih umur' atau 'Ya Tuhan aku semakin menua'  Kenapa sih judulnya harus kaya gitu? Banyak sih ya alasannya, Di umur yang semakin bertambah pastilah pribadi kitapun dituntut untuk semakin dewasa, semakin mawas diri dan semakin bisa memilah dan memilih mana yang baik dan buruk. Kepala dua tidak mudah lagi, malah kadang menimbulkan beberapa hal yang

Mama b'day

Woohoooo..... Sudah musim hujan lagi sekarang, waktunya untuk mager dan malas-malasan... Anw... Gue mo curhat dikit, tanggal 4 Nov kemarin mamah ultah dan gue punya adik sweet bgt. Dia pergi gak pamit, sore-sore gak tau kemana pake motor dan tiba-tiba hujan deras bgt, hujan deras tambah petir ngeri bgt. Mamah di rumah udah marah-marah bgt, “kemanasih si aa (panggilan si adek di rumah) kenapa sih kebiasaan kalo pergi gak pernah bilang-bilang? mana ini ujan deras bgt, gimana sih?” Setelah lamaaaa sekaliiiii tiba-tiba ada suara motor, “teh mamah mana? | dikamar, darimana kamu?| MAAAAAAHHHH...... MAMAAAAAAAHHH” mamah gak nyaut ngambek wkwkwk Dateng ke kamar bawa buket bunga mawar sama kue, "MAMAAAAH SELAMAT ULANG TAHUUUNNN"  Mamah  speechless bgt ampe berkaca-kaca sampe bilang  “Mamah mau marah ampe gak jadi, kamu mah liat cuma gara2 beli ginian doang buat mamah sampe basah kuyup bgt beli bunga jauh jauh ke palasari sampe beli kue segala. Mamah mah g

Berhentilah, selagi bisa...

Tolong beri aku jarak, barang sejengkal dua jengkal. Tolong berhentilah mendekat, walau hanya selangkah dua langkah. Berapa kali harus kuucap, BERHENTI!!! JAGA JARAKMU!!! MENJAUH!!! ENYAHLAH AKU MOHON!!! Setiap aku hirup udara kebebasan dan tak sengaja ujung mata ini melirik kepojok kanan jendela, ada pantulan cahaya disana. Arahnya tepat membentang searah jarum jam menunjukkan pukul 4. Seketika rasanya dada ini terasa sesak, “Gempa bumi rasanya jantung gue” Ku pejamkan mata dan menghirup udara dalam-dalam, kian lama nafas ini kian tersendat, emosi mulai sulit kuatur, rasanya sesak, sangat sesak, melebihi seseorang yang sakit asma terkena serangan jantung. Kucoba untuk mengatur nafas, kucoba untuk menata perasaan ini... “Bisa mati muda gue kalo gini terus” hela nafasku mengiringi isi hatiku. Karena hidup harus seperti segmen yang tahu dimana ia harus memulai dan berhenti, bukan seperti vektor yang tak hingga terus melaju tanpa tahu diaman

Teman, Hanya teman

                Jika setiap puisi harus dramatis, jika setiap syair lagu harus romantis dan jika setiap drama harus melankolis apalah dayaku yang hanya begini.... selalu terserah adanya.                 Sore hari di bulan April, tahun ini tahun kedua aku dituntut untuk jatuh cinta pada kuliahku, dan segalanya.   Hari ini hujan, hujan lagi... lagi-lagi hujan, hujan tak pernah lelah untuk datang. Namun jika hujan akan datang dia selalu memberi rambu, dan jika hujan akan pergi dia pergi meninggalkan pelangi, kenangan indah yang tak hanya delusi. Tidak seperti kamu, iya.. kamu... “Bukankah dunia ini fana? Haha” lucu sekali rasanya aku bicara sendiri kemudian tertawa. Tak lama aku menengadahkan kepala keatas langit, membiarkan hujan membasahi wajah ini,bahagia rasanya begini karna jika aku menangis tak akan ada yang tau. “Kuliah sore   pas ujan gini bikin males sekali huh!” gerutuku pelan “Tugas-kuliah-tugas-kuliah-tugas-UTS-UAS, gitu aja terus rasanya. Membosankan!”gerutuku lagi.
Jika cinta berawal dusta  Maka malapetakalah yang ada Jika hidup ini fana Ya! Memang! Rangkaian puisi atau kata-kata Tak akan bisa ungkapkan semuanya Rembulan dan air mata Lukiskan semuanya Ini bukan cinta Ini kasih Awalnya ku kira begitu Ku kira kau begitu Waktu sudah terbuang percuma Topeng kini mulai terbuka Kita semua sudah berbeda Berubah layaknya tak pernah ada

Tuan Rumah dan Tamu

Halooooo......................................... Saya kembali dengan kasus survey-survey an saya pada orang-orang di sekitar saya. Kali topik yang saya ambil mengenai "Tuan Rumah dan Tamu....(1)...(2)" Maksudnya apa Tuan Rumah dan Tamu itu...?   Kita misalkan : Tuan Rumah adalah seorang laki-laki                           Tamu...(1) adalah perempuan pertama yang datang                           Tamu...(2) adalah perempuan kedua yang datang                           Rumah adalah ruang hati atau hidupnya #tsaahh Diketahui       : Lelaki tersebut mempunyai hubungan dengan tamu(1) / komitmenan                          tetapi dia juga dekat dengan tamu(2) yang membuat ada percikan rasa pada tamu(2) Ditanyakan    : Siapa yang salah dan harus bagaimana? Pertanyaan formal : 1.       Pendapat kamu tentang org ketiga dalam hubungn org itu gimana? 2.       Kalo kaya gayung bersambut jadi kalo cowoknya udah punya cewek terus deket sama cewek lain