Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Berhentilah, selagi bisa...

Tolong beri aku jarak, barang sejengkal dua jengkal. Tolong berhentilah mendekat, walau hanya selangkah dua langkah. Berapa kali harus kuucap, BERHENTI!!! JAGA JARAKMU!!! MENJAUH!!! ENYAHLAH AKU MOHON!!! Setiap aku hirup udara kebebasan dan tak sengaja ujung mata ini melirik kepojok kanan jendela, ada pantulan cahaya disana. Arahnya tepat membentang searah jarum jam menunjukkan pukul 4. Seketika rasanya dada ini terasa sesak, “Gempa bumi rasanya jantung gue” Ku pejamkan mata dan menghirup udara dalam-dalam, kian lama nafas ini kian tersendat, emosi mulai sulit kuatur, rasanya sesak, sangat sesak, melebihi seseorang yang sakit asma terkena serangan jantung. Kucoba untuk mengatur nafas, kucoba untuk menata perasaan ini... “Bisa mati muda gue kalo gini terus” hela nafasku mengiringi isi hatiku. Karena hidup harus seperti segmen yang tahu dimana ia harus memulai dan berhenti, bukan seperti vektor yang tak hingga terus melaju tanpa tahu diaman