kalo udah baca mohon komentarnya ya ^^
-SELESAI-
Aku perempuan muda yang tidak tahu apa itu cinta,
dan mengapa orang-orang selalu mengagungkan cinta. Malam ini sama seperti
malam-malam yang lain, aku dan kesendirian bersembunyi di balik kegelapan malam
yang tak akan terjamah oleh siapapun. Aku merenung, semalaman, bahkan mungkin
setiap hari aku merenung, hanya mempertanyakan apa itu cinta? Cinta yang bisa
membuat setiap insan menjadi buta, cinta yang melumpuhkan semua indra, cinta
yang di puja-puja para pemujanya.
Kuraih
secarik kertas yang belum ternoda, kuambil pena yang selalu setia menari nari
menemani jari-jari ini. Aku masih tidak tahu apa yang akan ku tulis, aku
terdiam. ‘Cinta? Apasih cinta itu? Apa cinta itu pilihan? Kayanya bukan...’ aku
menggelengkan kepala dan mulai mengerutkan dahi, ‘Cinta itu bukan pilihan,
karena kita ga bisa milih bakal jatuh cinta sama siapa. Lalu cinta itu apa?...’
jujur saja mendefinisikan arti cinta itu lebih rumit dibandingkan menghitung
jumlah molalitas.
Ponselku
berbunyi, ternyata dia yang menghubungiku, dia yang selama ini aku tunggu
kabarnya, dia yang selama ini aku mimpikan rupanya, dan dia yang selama ini
menenangkan suaranya. Radiv. Setiap hari, tak lupa aku menanyakan kabarnya,
menanyakan “Div kamu kangen ga sama aku?”
namun tidak pernah ada jawaban, ini yang membuat hubungan kami bagaikan air dan
minyak, dalam satu wadah yang sama namun tetap saja berbeda.
Aku menunggumu,
Setiap detik, menit dalam
hidupku,
Kabarmu selalu kutunggu,
Bagai arjuna dengan
beragam pesona,
Aku merindukanmu,
Bukan hanya rindu yang
sebatas rindu,
Aku menyayangimu,
Tapi tolong jangan
biarkan aku terlalu lama menunggu.
Lembar
pertama di journal harianku, setiap lembar selalu aku isi dengan apapun yang
berhubungan dengannya. Aku tahu dia juga juga tahu bahwa aku mencintainya lebih
dari seorang teman.
“Div, aku harus nunggu
kamu sampai kapan?”
“Kamu ga perlu nunggu
aku lagi, karena aku juga ga pernah minta kamu buat nungguin aku”
Mungkinkah
rasa ini bukan rasa yang seharusnya ada? Jika aku harus memilih pada siapa
hatiku ini jatuh pasti aku akan memilihnya, namun sayang sekali bukan aku yang
dia pilih. Aku punya cinta untuknya, namun cintanya bukan untukku. Hati ini
selalu di malang rindu rasanya, rindu pada seseorang yang tidak pernah sampai,
karena dia tidak menerima rindu yang ku berikan.
Air
mata yang selama ini aku sembunyikan, yang selama ini tidak pernah kubiarkan
berlari keluar, namun malam ini mereka lolos. Menggelincir dengan mudahnya di
pipiku, melewati lintas batas kerutan-kerutan kecil di bawah mataku. Dan akhirnya
aku menemuka definisi cinta menurut penafsiranku.
Cinta
itu bagai rongga tanpa batas, bagai air yang mengalir di sungai yang tiada
akhir, bagai rindu yang selalu kucari siapa pemiliknya. Cinta itu sebuah
penatian yang harus disertai kepastian. Untuk apa ada cinta jika harus ada
sakit, dan untuk apa ada rindu jika disertai pilu. Cinta itu keputusan, saat
rindu jadi pilu dan saat rasa dibalas sakit, kemana akan kita bawa perasaan
itu, terus mengalir, berhenti, jeda, atau memutar balik arah.
Aku
membalas pesan singkat dari Radiv, “Div, aku punya sesuatu buat kamu kamu bisa
liat di wordpress aku ya. Gnight my dreams :) ”
Bait Cinta Sang Pemuja
Rindu
Kau rindu yang selalu aku
tunggu
Kau cinta yang selalu
membuatku termanggu
Namun, itu dulu
Aku hanya seorang pemuja
Pemuja rasa yang
seharusnya tak ada
Aku hanya seorang pemuja
Pemuja rindu yang hanya
angin lalu
Waktu terus berputar
Dan perasaanku juga
begitu
Aku bukan pohon rindang
yang selalu setia berdiri
Walau hujan badai
menghampiri
Aku tidak bisa berlari
Bait-bait puisi
Selalu menjadi saksi
Saksi bisu saat aku
dimalang rindu
Selamat tinggal sayang
Kau hanya mimpi yang
masih abu
Tak ada kepastian yang
harus aku tunggu
Ku tahu cintamu bukan
untukku
Ku tahu rindumu bukan
milikku
Dan aku harus tahu...
Bahwa aku memang harus
mencari haluan baru
-SELESAI-
kenapa aku jadi ngebayangin someone ya? sedih ih :( itu based on true story sit?
BalasHapus