Langsung ke konten utama

20 April 2016

"Dan Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang tidak bisa diselesaikan oleh hamba-Nya"

 

Kalimat itu yang saya yakini sepenuh hati, bahwa Tuhan memberikan cobaan kepada setiap hamba-Nya yang ada penyelesaian atau jalan keluarnya.
Rabu, 20 April 2016

Saya dan keuarga menjaani hidup seperti biasanya, saat itu saya sedang tidak ada kuliah..
Tepatnya pukul 13:00 mamah dan bapak saya  sudah muai pulang dari pekerjaan masing-masing, entah kenapa beliau-beliau ingin puang cepat hari itu, kami sedang duduk-duduk dan berbincang-bincang seperti biasa, orangtua saya terutama yang sedang beristirahat dari penatnya dunia pekerjaan saat itu.

Bapak saya keluar rumah dan kurang leih pukul 13:30 atau 14:00 bapak diluar  berteriak kencang pada kami ( saya dan mamah ) yang saat itu hanya berdua di dalam rumah karena adik saya masih di sekolahnya. Beliau terus berteriak dan menyuruh kami keluar dari rumah, saat ditanya ada apa beliau menjawab "cepet keluar, ada angin puting beliung selurusan kearah rumah kita jangan ada yang di dalem takut kenapa2" dengan cepat kami menurut disertai rasa panik yang luar biasa.

Tidak ada mendung tidak ada hujan saat itu, namun tiba tiba angin kencang datang  menerbangkan atap-atap di sekitar saya, orang-orang sekitar panik tak karuan mencari tempat perlindungan.
Saya sangat takut, dunia serasa akan kiamat saat itu, dengan mata kepala saya sendiri saya melihat atap-atap,genteng-genteng yang kokoh berterbangan diatas saya, berputar-putar bagai layangan yang diterbangkan dengan mudahnya.

 Kami berlindung dibawah pohon depan rumah, angin terasa sangat kencang, kemana kami berlari terasa angin membuntuti, kalang kabut kami  lari kesana sini, seruan Allahuakbar lah yang hanya bisa terdengar  saat itu.

Kami berusaha menghindar, hingga akhirnya angin mulai tak sekencang semula, saat saya membuka mata saya mendengar mamah menjerit histeris dan berteriak minta tolong dan memanggil nama bapak, saat saya lihat tubuk  bapak saya sudah bersimbah darah, dari mulai kepala hingga punggung dan dadanya, kami panik luar biasa.

ternyata atap-atap seng tidak hanya berterbangan diatas namun juga membentur-bentur tubuh bapak saya, beliau berusaha untuk melindung benda-benda yang berterbangan yang seharusnya mengenai saya dan mamah saya dengan cara memeluk kami berdua sehingga pada akhirna beliau yang terkena benda tersebut, terutama ujung-ujung seng uang tajam mengenai kepala beliau, hingga luka cukup dalam dan darah terus-menerus mengalir dan dilarikan ke RSAI.

Beliau harus ditindak secepat mungkin agar tidak ada infeksi atau sesuatu yang serius lainnya, dan akhirna beliau mendapatkan 10 jahitan di kepala juga lebab di badan.

Sabtu kemarin saya antar beliau kontrol ke dokter dengan harapan luka beliau sudah kering dan jahitannya sudah bisa di lepas, ternyata belum saatnya. Minggu ini saya akan kembali menemani beliau kontrol kembali, saya harap beliau akan segera pulih kembali. Tidak tega rasanya melihat orangtua saya sakit, apalagi  rela mempertaruhkan segalanya demi melindungi saya (anaknya).
Keluarga kami kini agak paranoid setiap mendengar atau merasa ada angin kencang.

Rumah kami terkena reruntuhan, lantai dua dan kamar bolong banyak genteng-genteng dan lainnya berserakan, depan rumah saya dan garasi juga bolong tertiup angin kenang sehingga semua yang mulanya melekat kuat terbawa entah kemana. Rumah kontrakan di depan saya satu atapnya habis tak terisisa semua genteng tersapu angin, atap-atap rumah tetangga saya yang lainpun sama seperti itu hingga banyak yang harus diperbaiki.

Tuhan memberi saya banyak pelajaran dan saya mendapatkan banyak hikmah dibalik semua yang terjadi, mungkin Tuhan ingin memperingatkan kita sebagai manusia bahwa kita ini tidak ada apa-apanya, sungguh sangat kecil kita dihadapan Tuhan, angin yang hanya beberapa detik saja bisa merobohkan banyak hal, Alhamdulillah kami masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri lagi dan mengingatkan kita agar tidak lupa untuk bersyukur atas segala yang telah Tuhan beri selama ini.

Semogateman-teman yang membaca ini bisa mengambil hikmah dari kejadian yang saya alami, tak ada yang lebih kuasa dar segala kuasa selain Allah SWT, kunfayakun tak ada yang tak mungkin bagi Allah, bahkan gunung-gunungpun bisa diterbangkan bagai kapas-kapas yang ringan. Tak ada yang tahu dunia ini sampai kapan, yang pasti tak ada kata terlambat untuk jadi lebih baik mulai dari sekarang :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan

Ada hari dimana hujan tak kunjung berhenti Ada juga hari dimana hujan tak kunjung datang Tapi yang pasti ada hari dimana hujan selalu dinanti, untuk menutupi raut wajah penuh dengan kesedihan

My ex-chairmate

Ini dia manusia paling konyol dan ga tau malu wkwkw *maapdith. Namanya Aliefa Edith Sabrina Harditya, dia adalah salah satu cewe kece yang ada di kelas selain itu dia adalah my ex-chairmate haha kini dia telah berselingkuh dengan Bianca yang mungkin bisa lebih memahami dia daripada aku tapi karena kepergiannya dari sisiku itulah aku jadi bisa menemukan teman sebangku yang baru yaitu Salwa hmm so far so good =))) okey saya akan menceritakan kisah-kisah lampau antara saya dan Edith dulu. Awal mula kita ketemu cuma ga sengaja mungkin ya tapi keterusan aku kira kita ga bisa dan ga akan bisa bertahan lama (sebangku) tapi nyatanya cukup lama sampai hampir kelas XI berakhir. Kita pernah berantem selama 7 hari dan yang paling lama adalah 14 hari. Sebenarnya kejadian 7 hari tanpa teguran atau apapun itu namanya, itu dimulai waktu pelajaran B.Inggris dan disitu aku agak ngadat gitu ga mau di tinggalin dia (halah-.-) udah gitu ceritanya aku pundung, ehhh tapi malah dia yang marah sama aku. K

Tuan Rumah dan Tamu

Halooooo......................................... Saya kembali dengan kasus survey-survey an saya pada orang-orang di sekitar saya. Kali topik yang saya ambil mengenai "Tuan Rumah dan Tamu....(1)...(2)" Maksudnya apa Tuan Rumah dan Tamu itu...?   Kita misalkan : Tuan Rumah adalah seorang laki-laki                           Tamu...(1) adalah perempuan pertama yang datang                           Tamu...(2) adalah perempuan kedua yang datang                           Rumah adalah ruang hati atau hidupnya #tsaahh Diketahui       : Lelaki tersebut mempunyai hubungan dengan tamu(1) / komitmenan                          tetapi dia juga dekat dengan tamu(2) yang membuat ada percikan rasa pada tamu(2) Ditanyakan    : Siapa yang salah dan harus bagaimana? Pertanyaan formal : 1.       Pendapat kamu tentang org ketiga dalam hubungn org itu gimana? 2.       Kalo kaya gayung bersambut jadi kalo cowoknya udah punya cewek terus deket sama cewek lain