Tahukah kalian apa yang biasanya kalian lakukan jika sedang menyukai seseorang? Apalagi kalo bukan menjadi STALKER sejati, menguntit, melihat, memperhatikan atau apapun itu kalian lakukan untuk mengetahui info terbaru tentang si dia ya jika kalian tidak berani terang-terangan kalian lebih memilih men-stalk jejaring sosialnya si dia. Kadang hal-hal yang orang lain anggap tidak penting atau "apasih?" tapi bagi kalian bagai info yang berharga, membaca tiap kata yang si dia tuangkan dalam jejaring sosialnya dengan seksama dan teliti, menelaahnya dan menuangkannya menjadi sebuah arti tersendiri. Hahaha, menggelikan bukan? Ya! tapi kalian tak akan menyadarinya saat itu karena kalian sedang mendapat serangan CINTA, cinta yang belum tentu akan mendapatkan kepastian, cinta yang belum tentu akan bertuan, lucunya jika kalian sudah mulai bosan atau tidak menyukai orang tersebut lagi kalian akan merasa aneh, "kenapa ya gue dulu lakuin semua itu?" "apasih yang dulu gue liat dari dia?" "Nothing special, but why?" Hahahaha lucu bukan? yup! feel you've got another world, feel you got something different or whatever it's, difficult to express but u happy because it... Lucu sekali tapi itulah hal-hal yang tanpa sadar bisa kita lakukan saat menyukai seseorang.
Hari ini adalah hari besar dimana sedang ada acara besar berlangsung di sebuah kerajaan. “Balap Kuda” ya lomba balap kuda, namun aku tidak bisa mengikutinya, kenapa? Karena aku bukanlah kuda balap, karena aku tidak seprti mereka. Aku hanya seekor kuda kerajaan yang selalu ikut kemana tuanku melangkah, kemana tuanku mengajakku, menunggangiku. Namun mereka mencibirku, ya mereka, para kuda di area balap itu. “Apa yang kau bisa hah? Hanya berdiam dan menonton kami saja? Hahahaha lihatlah tubuhmu, kau mempunyai tubuh berwarna putih dan rambut yang panjang, sepertinya kau tak layak dibilang seorang pejantan” cibir seekor kuda hitam tegap yang melewat di pinggirku, dia sedang bersiap-siapuntuk mengikuti perlombaan. ‘Apa benar aku tidak layak dikatakan seorang pejantan? Kenapa? Apa sehina itukah aku?’ tanyaku dalam diam, aku hanya menyimak alur perlombaan tersebut aku berdiri di pinggir tuanku, sang pangeran kerajaan. Pangeran menatapku dan mengelus pundakku “Aku beruntung memiliki...
Komentar
Posting Komentar